
Aceh Lawyers Club Kembali Diadakan, Kali Ini Secara Online
29 April 2020
Edit
NASIONALACEH.com
| Banda Aceh – Dewan Pimpinan Mahasiswa (DPM) KAMPUS ACEH yang bekerjasama dengan Presidium
Aceh Lawyers Club (ALC), mengadakan kegiatan diskusi untuk yang kedua kalinya
dengan tema "Peran Pemerintah Daerah dalam Membantu Rakyat Miskin di Era
Pandemi Covid-19", setelah diskusi ALC yang pertama diadakan di salah satu
hotel berbintang di Aceh pada 14 Maret 2020 silam.
Namun, untuk musim ke-dua ini diadakan secara daring atau
online, setelah adanya himbauan untuk menjaga jarak dan menghindari keramaian
dari pemerintah pusat, Selasa (28/04/2020).
Adapun Pembicara yang diundang oleh DPM KAMPUS ACEH dan juga
pihak ALC yaitu Aminullah Usman, S.E., Ak., M.M (Wali Kota Banda Aceh), Zainal
Arifin Lubis (Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh), Tgk. H. M. Yunus Yusuf (Ketua
Komisi I DPRA), Drs. Isa Alima (Ketua Umum Brigade Anak Serdadu Provinsi Aceh)
dan Dr. Amri, S.E., M.Si (Akademisi Unsyiah).
Direktur Eksekutif DPM KAMPUS ACEH, Sulthan Alfaraby, kepada
wartawan, mengucapkan apresiasi kepada seluruh Presidium dan juga Alumni
Peserta Aceh Lawyers Club yang berpatisipasi sejak ALC diluncurkan pada 14
Maret 2020 silam, hingga hari ini pun masih antuasias diikuti oleh berbagai
pihak meskipun adanya pembatasan sosial.
"Saya mengucapkan apresiasi kepada seluruh yang
sebesar-besarnya kepada Presidium ALC yang terdiri dari LSM Pemuda Cinta Aceh
(PCA) dan LSM Generasi Aceh Peduli (GAP), serta Peserta Alumni ALC waktu silam.
Karena ALC kali ini diwadahi penuh oleh DPM KAMPUS ACEH, maka kami berinisiatif
untuk melanjutkan perjuangan PCA dan teman-teman waktu silam, dengan mengambil
langkah konkret dan cepat untuk kembali menghidupkan nalar berpikir di antara
generasi muda Aceh, agar lebih solid dan aktif dalam hal kepedulian terhadap
sosial saat ini. Apalagi, banyak isu yang tidak didengar akhir-akhir ini dan
ini tugas kita selaku kaum intelektual agar senantiasa mengawal kebijakan
Pemerintah Aceh", ujar Mahasiswa UIN Ar-Raniry ini.
Selanjutnya, Ketua Pelaksana sekaligus salah satu Presidium
ALC, Heri Safrijal, S.P, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal
BEM Unsyiah, mengapresiasi langkah-langkah generasi muda yang diwadahi oleh DPM
KAMPUS ACEH dalam mengawal isu-isu yang terjadi di masyarakat Aceh saat
merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19).
"Saya ucapkan apresiasi kepada generasi Aceh yang hari
ini masih peduli dalam mengawal kebijakan pemerintah di tengah pandemi
Covid-19, selanjutnya ucapan apresiasi saya kepada seluruh pemateri yang telah
berhadir. Sekedar pemberitahuan, bahwa Bapak Wali Kota sedang ada rapat penting
dan ditunda untuk berhadir bersama kita untuk saat ini. Semoga, dengan adanya
diskusi kali ini, bisa didengar oleh Pemerintah dan segenap pemangku jabatan di
Aceh agar sekiranya bisa lebih mempertimbangkan nasib masyarakat miskin yang
sangat membutuhkan bantuan", ujarnya.
Berdasarkan pantauan dari hasil diskusi yang disebar melalui
IGTV akun Instagram @kampus_aceh, Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Zainal
Arifin, memberikan pendapat bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh
pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Salah satunya adalah mempertimbangkan
nasib ekonomi UMKM yang ada di Aceh agar tidak
terpuruk di tengah pandemi Covid-19.
Setelah itu, Akademisi Unsyiah yang juga aktif dalam
mengamat perekonomian Aceh, Dr. Amri, S.E., M.Si terlihat ikut memberikan
pandangannya. Salah satunya adalah penggunaan anggaran belanja dari pemerintah
untuk masyarakat dan kebutuhan lainnya haruslah dipertimbangkan dan jangan
disalahgunakan serta haruslah merata dan juga tepat sasaran.
Lanjut kepada Ketua Komisi I DPRA, Tgk. H. M. Yunus Yusuf,
juga ikut memberikan pendapat bahwasanya pemerintah Aceh harus benar-benar
aktif dalam menjaga perbatasan agar tidak adanya penyebaran Covid-19 secara
meluas dan tentunya akan menambah buruk keadaan di Aceh. Selanjutnya, beliau
juga menyarankan agar pemerintah harus bergerak cepat dalam memberikan bantuan
kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19. Bantuan yang dimaksudkan adalah
sebaiknya diberikan dalam BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat.
Terakhir, Ketua Umum Brigade Anak Serdadu (BAS) Provinsi
Aceh, Drs. Isa Alima, yang juga menjadi pelopor waktu silam dalam hal pembagian
masker dan konsumsu kepada masyarakat Aceh, mengatakan bahwa tidak ada alasan
jika pemerintah "Tidak tepat sasaran" dalam membagikan bantuan pokok
maupun BLT kepada masyarakat, dikarenakan sistem pendataan yang digunakan oleh
pemerintah dimulai dari pusat sampai ke Aceh sudah pasti konkret dan canggih
di zaman sekarang.
Beliau berharap jangan ada pihak-pihak yang mengambil
kesempatan dan beralasan dalam keadaan sekarang ini dengan mengatakan tidak
tepat sasaran, karena pemerintah memiliki segala perangkat yang dipergunakan
untuk mendata kebutuhan dan menyalurkan bantuan.
Terakhir, beliau juga
menghimbau kepada masyarakat agar patuh dan juga menjaga jarak serta kesehatan
agar penyebaran Covid-19 segera terhenti.