
Diskusi Online, Jalan Keluar Untuk Merawat Kewarasan
17 April 2020
Edit
NASIONALACEH.com
| BANDA ACEH – Maraknya penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) di hampir
seluruh belahan dunia membuat banyak orang harus menjaga jarak atau yang lebih
dikenal sebagai Social Distancing. Tak terkecuali di Indonesia, hal tersebut
menjadi kewajiban yang harus dilakukan untuk menghindari penyebaran Covid-19
melalui kontak fisik antar sesama.
Provinsi Aceh
menjadi salah satu daerah yang terkena dampak Covid-19. Sampai berita ini
dinaikkan, korban positif Covid-19 di Aceh sudah tidak ada lagi. Namun, kini
masyarakat tetap harus selalu waspada dan menjaga jarak agar terhindar dari
penyebaran Covid-19 yang tidak bisa diprediksi.
Dengan adanya
pembatasan sosial, tentunya bagi mahasiswa diharuskan untuk berkuliah online
setiap harinya dan tentunya suasana akan berbeda dengan biasanya. Jika biasanya
belajar, mengikuti seminar dan diskusi melalui tatap muka secara langsung di
ruangan kelas maupun di aula kampus, namun sekarang hal tersebut tidak bisa
dilakukan lagi mengingat setiap orang haruslah menjaga jarak atau dibatasi
dalam melakukan sebuah kegiatan.
Mahasiswa Aceh,
Sulthan Alfaraby, mengatakan bahwa cara untuk mendapatkan ilmu di kampus
dibandingkan dengan sistem online memang berbeda. Hal ini tentunya akan banyak
hal yang berubah. Misalnya, kemampuan pikiran setiap mahasiswa mungkin berbeda
satu sama lain dalam menyerap ilmu yang didapatkan di perkuliahan, diskusi,
maupun seminar online, dibandingkan mendapatkan ilmu secara face to face di
ruangan secara langsung, Jumat (17/04/2020).
"Sistem
pembelajaran online memang harus kita lakukan, mengingat ini sedang ada bencana
kemanusiaan. Tapi perlu dimaklumi, mungkin kemampuan pikiran kita dalam
menyerap ilmu di perkuliahan, diskusi maupun seminar online akan berbeda
dibandingkan dengan kontak pembelajaran secara langsung atau face to face di
ruangan" ujar mahasiswa UIN Ar-Raniry tersebut.
Selain itu,
pihaknya mempunyai solusi agar mahasiswa Aceh tetap bisa menikmati ilmu di
tengah pembatasan sosial yang saat ini dilakukan sebagai dampak dari Covid-19
yang melanda tanah air, yaitu dengan mengadakan Program Diskusi Online secara
rutin setiap minggunya. Hal ini tentu saja digratiskan dan pihaknya juga
mengundang narasumber yang berkompeten dan tema diskusi yang menarik.
"Kami dari
mahasiswa, juga terus berupaya merawat kewarasan. Maksudnya apa? maksudnya
adalah kita jangan mau diam dan menerima kuliah online semata secara
mentah-mentah. Minimal, disaat keadaan sekarang ini kita harus memperbanyak
mengikuti diskusi, seminar dan forum pembelajaran lainnya agar semangat belajar
kita tetap hidup. Ini kan cita-cita kita, yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Janganlah kita hanya terpaku mendapatkan ilmu dengan kuliah online semata,
masih banyak celah lainnya. Kalau masalah kuota internet dan keterbatasan
jaringan, saya serahkan kepada pemangku jabatan agar hal ini (kuota dan
jaringan) bisa direalisasikan agar kegiatan belajar berjalan lancar. Mengingat
juga, dampak Covid-19 ini belum bisa diprediksi kapan akan berakhir",
tambahnya.
Selain itu,
beliau mengatakan bahwa kegiatan diskusi dan seminar online merupakan hal yang
bagus dilakukan, mengingat banyaknya platform media sosial yang bertebaran di internet
dan menunjang pembelajaran mahasiswa pada kondisi sekarang ini.
"Tak bisa
saya sebutkan merek atau namanya, yang pasti banyak platform media sosial yang
mendukung kita untuk mengadakan diskusi maupun seminar online. Kawan-kawan bisa
telusuri dan saya harap kegiatan online ini gencar dilakukan, mengingat
sekarang ini kita mengalami keterbatasan dalam berinterasi seperti
biasanya", tutupnya.