
Tatapan Nasib Aceh Barat di Tengah Banjir Menuju Semarak Idul Adha
29 July 2020
Edit
NASIONALACEH.com
– Pada hari Selasa
malam (28/07/2020) sekitar pukul 20.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), hujan di
Kota Meulaboh seakan turun dengan mesranya. "Mesra" yang saya
maksudkan adalah hujan turun dengan curah yang sangat stabil dan tidak terlalu
deras. Seakan-akan hujan pada bulan Juli 2020 ini 'sengaja' membuat setiap
orang enggan untuk keluar dari rumah masing-masing, baik itu untuk bercengkrama
bersama teman-teman di warung kopi, jalan-jalan bersama keluarga atau
berbelanja pakaian baru untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah (H).
Apalagi, kondisi perkotaan "Bumi Teuku Umar" pada malam ini dibarengi
dengan cuaca yang dingin.
Sontak, kondisi
perkotaan yang sedang dilanda hujan beberapa hari ini dan dibarengi cuaca
dingin, tidak membuat saya surut untuk pergi ke warung kopi agar bisa
menjalankan "Bisnis Digital" yang sudah beberapa bulan yang lalu saya
gencarkan. Lumayan, hasil bisnis digital tersebut bisa memenuhi sedikit
kebutuhan hidup anak muda. Tepat pukul 21.30 WIB, saya mendapatkan pesan singkat
dari seorang teman yang berprofesi sebagai relawan Palang Merah Indonesia (PMI)
untuk ikut meninjau ke lapangan terkait kondisi korban banjir. Sontak, saya
langsung berangkat menuju posko PMI di Desa Seuneubok Kabupaten Aceh Barat.
Sesampainya di
posko PMI, kami berbincang sejenak terkait kondisi masyarakat yang terkena
dampak banjir di Aceh Barat, seperti di desa yang berada dalam Kecamatan Johan
Pahlawan, Kecamatan Kaway XVI dan Kecamatan Meureubo. Alhamdulillah, selama
berada di posko, hujan pun sudah mulai reda. Sekitar 30 menit berbincang, kami
langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan membawa senter untuk
penerangan di lapangan dan mengendarai mobil dinas lapangan. Perjalanan pun
memakan waktu sekitar kurang lebih 15 menit ke TKP yang pertama, yaitu Desa
Pasie Mesjid Kecamatan Meureubo yang dikabarkan sudah terendam oleh banjir
sejak pukul 09.00 pagi tadi.
Kami segera
bergegas turun dari mobil dan meninjau lokasi banjir dan kondisi warga yang
terkena dampak. Salah seorang ibu-ibu yang kami temui di salah satu warung
mengaku kepada kami, bahwasanya beliau dan warga lainnya sangatlah membutuhkan
bantuan untuk menerobos banjir yang bisa dikatakan sudah cukup tinggi, sehingga
tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan roda dua bahkan roda empat. Bantuan yang
dimaksudkan adalah dalam bentuk perahu karet agar bisa menerobos banjir yang
merendam jalan-jalan di desa tersebut. Selain itu, warga yang berada di lokasi
juga membutuhkan lampu untuk penerangan karena kondisi jalan di TKP sangatlah
gelap.
Usai meninjau TKP
dan berbincang bersama warga setempat sekitar 30 menit, maka kami langsung
mendata serta mengambil publikasi di TKP kemudian izin pamit untuk melanjutkan
perjalanan ke lokasi lainnya. Selama perjalanan, kami melihat banyak
rumah-rumah warga yang terendam banjir, terlebih di desa yang berada dalam
Kecamatan Kaway XVI. Dalam pantauan kami, air yang menggenang di mana-mana dan
mengalir lumayan deras akibat hujan yang turun sejak pagi, serta ada juga rumah
warga yang terkena banjir dengan ketinggian air mencapai hampir setengah pintu
rumah. Setelah berkeliling sebagian lokasi-lokasi di Kabupaten Aceh Barat untuk
meninjau kondisi masyarakat yang terkena banjir, maka kami memutuskan untuk
pulang ke posko PMI dan akan segera menindaklanjuti secepatnya hasil kunjungan
malam ini di TKP.
Saya berharap, pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan
segenap stakeholders bisa bersama-sama terus memperhatikan kondisi yang serius
ini. Apalagi, bencana alam semisal banjir sudah mendekati Hari Raya Idul Adha
1441 H. Banyak keluhan dari masyarakat dan sangat berharap adanya bantuan yang
signifikan dan perhatian lebih daripada seluruh pihak, agar kondisi ini bisa
cepat terselesaikan. Marilah kita atasi bencana dengan solusi tanpa saling
membenci, agar masyarakat Aceh Barat dan semua pihak bisa tenang serta ikut
semarak untuk menyambut Idul Adha atau yang disebut sebagai "Hari Raya
Qurban" yang dirindu-rindukan akan jatuh pada akhir bulan Juli 2020 nanti.